Tak ada yang mudah di dunia ini. Sukses memang perlu pengorbanan. Aktris cantik Citra Kirana pun pernah mengalaminya.
"Aku pernah ngalamin pengalaman nggak enak. Dijanjiin bisa main iklan,
eh tahu-tahunya produser tersebut nelepon dan batalin aku buat jadi
bintangnya," curhat Citra.
Begitulah, di balik mulusnya karier dara cantik ini di panggung sinetron televisi, ada satu hal yang harus dia korbankan. Yaitu, pendidikan.
Lepas dari bangku SMA, Citra tak melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi layaknya gadis-gadis sebayanya. Lulusan SMA Harapan Ibu, Pondok Pinang itu mengaku memang telah merencanakan sejak lama untuk bisa fokus di dunia akting selepas sekolah.
Keinginan Citra masuk industri hiburan memang bukan iseng-iseng berhadiah belaka. Ia juga tak mau hanya mengandalkan faktor keberuntungan. Melainkan, dara blasteran Sunda-Belanda itu merintis usaha selama enam tahun untuk membuka kesempatan masuk ke dunia hiburan.
Modal cantik saja ternyata tak cukup. Pun ditambah dengan postur tubuhnya yang proporsional, yakni tinggi 170 cm berat 56 kg, ternyata tak membuatnya mudah menjadi pemain sinetron.
Setelah sinetron 'Janji Cinta', tawaran lainnya pun berdatangan. Perlahan dirinya mulai dipercaya untuk tampil di sinetron lainnya. Di antaranya beradu akting dengan Nikita Willy dalam sinetron 'Nikita' (2009), 'Safa dan Marwa' (2009-2010), hingga 'Putri yang Ditukar' yang melejitkan namanya melalui peran antagonis yang ia mainkan.
Citra merasa enjoy dengan profesinya di dunia sinetron. Dunia yang ia geluti saat ini seakan menjadi permintaan yang telah terkabul, dan Citra mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang tengah ia lakoni saat ini.
Maka, ketika teman-teman sebayanya berbondong-bondong memilih kampus favorit setelah SMA, ia lebih memilih mengembangkan kariernya di sinetron. Baginya, ilmu bisa didapat di mana saja, termasuk di lokasi syuting.
"Ini memang yang aku mau sejak dulu. Main sinetron tuh, udah jadi hobi yang alhamdulillah membawa hasil buat aku," ungkap Citra seraya tersenyum.
Lepas dari bangku SMA, Citra tak melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi layaknya gadis-gadis sebayanya. Lulusan SMA Harapan Ibu, Pondok Pinang itu mengaku memang telah merencanakan sejak lama untuk bisa fokus di dunia akting selepas sekolah.
Keinginan Citra masuk industri hiburan memang bukan iseng-iseng berhadiah belaka. Ia juga tak mau hanya mengandalkan faktor keberuntungan. Melainkan, dara blasteran Sunda-Belanda itu merintis usaha selama enam tahun untuk membuka kesempatan masuk ke dunia hiburan.
Modal cantik saja ternyata tak cukup. Pun ditambah dengan postur tubuhnya yang proporsional, yakni tinggi 170 cm berat 56 kg, ternyata tak membuatnya mudah menjadi pemain sinetron.
Setelah sinetron 'Janji Cinta', tawaran lainnya pun berdatangan. Perlahan dirinya mulai dipercaya untuk tampil di sinetron lainnya. Di antaranya beradu akting dengan Nikita Willy dalam sinetron 'Nikita' (2009), 'Safa dan Marwa' (2009-2010), hingga 'Putri yang Ditukar' yang melejitkan namanya melalui peran antagonis yang ia mainkan.
Citra merasa enjoy dengan profesinya di dunia sinetron. Dunia yang ia geluti saat ini seakan menjadi permintaan yang telah terkabul, dan Citra mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang tengah ia lakoni saat ini.
Maka, ketika teman-teman sebayanya berbondong-bondong memilih kampus favorit setelah SMA, ia lebih memilih mengembangkan kariernya di sinetron. Baginya, ilmu bisa didapat di mana saja, termasuk di lokasi syuting.
"Ini memang yang aku mau sejak dulu. Main sinetron tuh, udah jadi hobi yang alhamdulillah membawa hasil buat aku," ungkap Citra seraya tersenyum.
Success for you Ciki...
Sumber: berbagai media online
Advertisements
Post a Comment